BAPAKKU GENDHAAN THOK
"Bapakku cuma gendhakan thok (selingkuh). Blas gak mikir ngragati saya sekolah!" jawab muridku yang tadi pagi saya tanya pekerjaan bapakjnya.
Saya terkejut. Dengan lantangnya di menajwab pertanyaanku di dalam kelas. Teman teman sekelasnya tertawa. Kelas jadi ramai. Tapi dia tanpa beban menceritakan bapaknya yang lama tidak pulang. Kerja di malaysia, jarang kirim uang, tiba tiba terdengar sudah nikah lagi di malaysia dengan tetangga desanya.
"Yeng membiayai kamu?" tanyaku selanjutnya
"YO Mak ku. Kirim dikit dikit. Lha cuma pembantu rumah tangga di Malaysia," jawabanya tetap lantang di ruangan yang semakinj gaduh mengomentari jawabannya.
"YO Mak ku. Kirim dikit dikit. Lha cuma pembantu rumah tangga di Malaysia," jawabanya tetap lantang di ruangan yang semakinj gaduh mengomentari jawabannya.
"mmamakmu nggak nikah lagi?" tanyaku menggoda
"masih o te we (OTW) Pak!" wajahnya ceria tak ada beban sama sekali
"O te we? maksudnya bagaimana?" aku bingung, teman teman sekelasnya tertawa.
"masih o te we (OTW) Pak!" wajahnya ceria tak ada beban sama sekali
"O te we? maksudnya bagaimana?" aku bingung, teman teman sekelasnya tertawa.
"Masih pacaran gitu lo Pak,"
Teman teman sekelas tertawa serempak. Aku pujh ikut tertawa terpingkal pingkal melihat kepolosannya. tak ada beban bahwa iru prifacy bagi dirinya dan keluarganya.
Teman teman sekelas tertawa serempak. Aku pujh ikut tertawa terpingkal pingkal melihat kepolosannya. tak ada beban bahwa iru prifacy bagi dirinya dan keluarganya.
Dia menyukai calon bapaknya yang baru. Pernah bertemu ketika pulang kampung. Pernah pula memberikan uang saku untuknya.
"Bapakku blass nggak ingat aku lo Pak, Sudah hapy karo gendhakane."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar